Peneliti Setara Institute, Ismail Hasani mengemukakan bahwa masyarakat menganggap penganut Ahmadiyah tetap sebagai saudara sebangsa meski bukanlah saudara seiman.
Pendapat tersebut sesuai hasil survei yang dilakukan dan dipaparkan dalam jumpa pers di hotel Century, Jakarta, Kamis (8/9/2011).
"Masyarakat Indonesia mampu memilah yang mana sisi keagamaan dan yang mana sisi kebangsaan," ujar Ismail dalam jumpa pers pukul 11.00 WIB.
Yang menjadikan indikasi masyarakat mampu memilah mana sisi agama dan mana sisi kebangsaan yakni dilihat dari 52,6 persen masyarakat yang menolak ahmadiyah sebagai saudara seiman.
Sebaliknya, hasil yang diperoleh melalui survei bahwa 68,1 persen masyarakat memilih hidup sebangsa setanah air dengan kelompok Ahmadiyah. Kemudian 11 persen masyarakat menolak hidup sebangsa setanah air dengan Ahmadiyah.
bner bner udh parah , aliran sesat udh dianggap saudara
kimata makin dekat
mau gimana bener kalau yg sesat aja masih dianggap teman / saudara ??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar